Bintang Kecil
Ketika senja telah datang
Mataharipun mulai tenggelam
Dan siang berganti malam
Kala hari mulai petang
Lembayung senjapun datang
Menanti gelapnya malam
Namun biarkanla...
Biarlah siang berganti malam
Biarlah hari menjadi petang
Karna bintang dan rembulan
Akan datang jadikan malam terang
Hingga...
Sang bintang terkecil datang
Sumber: KARTUNET
Rapuh
Sedikit sesak ketika aku berusaha untuk melupakanmu
Air mataku hanya sanggup keluar di pelupuk mata
Tak mampu lagi aku menetes
Karena air mata ini telah habis tercurah ketika kita berpisah
Sedikit pilu ketika aku terkenang masa lalu
Yang kini.. semua kenangan tentang dirimu telah hilang
Melihat namamu saja aku senang, entah mengapa..
Apa kerinduanku begitu dalam padamu??
Saat ini aku mencari jejakmu
Jejak kepergianmu..
Aku ingin pastikan kau hidup bahagia, walau itu tanpaku
Walau aku tahu, kita masih saling cinta..
Tapi, aku tahu ini yang terbaik
Untukmu, untukku, dan untuk mereka..
Sumber: KARTUNET
Nisan yang lain
Benar, Bung, benar! Kematian kan
datang sendiri, ia asah belati lalu
tikam ke kalbu. Pedih memadu perih.
Apabila menangkis, itu belati sudah
sampai di leher, tersembelihlah kau!
Apabila meronta, itu belati sudah pun
datang ke jantung ruang jantung!
Apa yang kita tahu, Bung? Bubuk debu,
terembus ke muka, mengotorkan mata,
mengelabukan airmata, dan kita cuma
raja atas duka, mahaduka, pada rapuh
tahta, usia tak jua menabalkan kita.
Sumber: sejuta-puisi
Jumat, 19 Desember 2008
Selasa, 16 Desember 2008
Langganan:
Postingan (Atom)